Selamat datang di Serdang, kota kecil yang mungkin tidak ada di peta wisata utama, tetapi memiliki pesona harian yang unik. Inilah catatan tentang satu hari biasa di Serdang.
Hari dimulai di Pasar Pagi Serdang. Aroma kopi lokal dan nasi lemak memenuhi udara. Pedagang mulai membuka lapak mereka, menawarkan hasil bumi segar dan sarapan tradisional.
Kedai Kopi Ah Meng menjadi pusat kegiatan. Bapak-bapak berkumpul untuk membaca koran dan berdiskusi tentang berita terbaru, dari politik sampai harga karet.
"Cuaca hari ini cerah, cocok untuk menyadap," kata seorang bapak sambil menyeruput kopi.
Waktu makan siang di Warung Makcik Kiah. Menu hari ini adalah ikan bakar dengan sambal belacan dan sayur kampung. Sederhana tapi nikmat.
Anak-anak sekolah dasar berlarian membeli es limau setelah pulang sekolah.
Lapangan Serdang ramai dengan anak-anak bermain sepak bola dan layang-layang. Suara tawa dan teriakan memenuhi udara sore.
Di tepi lapangan, beberapa ibu duduk mengawasi anak-anak sambil mengobrol.
Malam di Serdang terasa tenang. Beberapa kedai makan masih buka, menawarkan makan malam dan teh tarik. Suara jangkrik dan angin malam menjadi musik latar kehidupan Serdang.
"Besok pasar pagi pasti lebih ramai," kata seorang pedagang sambil menutup lapaknya.
Inilah Daily-Serdang, sebuah hari yang mungkin tampak biasa, tetapi penuh dengan kehidupan dan cerita. Setiap sudut kota ini menyimpan kehangatan dan keunikan tersendiri. Datang dan rasakan sendiri pesona Serdang!